Definisi efek rumah kaca kurang lebih adalah sekumpulan gas Karbondioksida (CO2) dan gas-gas lain yang terjebak di atmosfer dan tidak terurai sehingga menimbulkan efek pemanasan global.
Hal yang menyebabkan Suhu Bumi semakin meningkat karena energi panas yang bersumber dari pusat tata surya kita (matahari) masuk dan terperangkap di bumi oleh gas rumah kaca tersebut.
Akibatnya, es di kutub bumi mulai mencair…permukaan air meningkat…bumi semakin panas…perubahan iklim buruk yang berbeda terjadi di belahan dunia yang berbeda…misalnya di belahan dunia tertentu terjadi bencana kekeringan, sedangkan belahan dunia lainnya terjadi bencana hujan, banjir dan gelombang pasang.
Efek rumah kaca ini mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem biota di laut yang berakibat gas O2 yang sebagian juga dihasilkan oleh makhluk di dalam laut juga berkurang. Akibatnya bisa ditebak…akankah kiamat terjadi dalam waktu dekat atau beberapa dekade mendatang ?
Ada berita yang melaporkan suatu pameran terhadap benda bersejarah kepunyaan Sir Isaak Newton (scientist terkemuka jaman dulu kala yang menemukan efek gravitasi) bahwasanya dunia akan kiamat di tahun 2060. Kalau melihat fenomena-fenomena yang terjadi belakangan ini…mungkin saja kalo kita tidak segera merubah pola hidup kita terhadap keseimbangan lingkungan.
Caranya menjaga keseimbangan lingkungan :
1. Kurangi pemakaian bahan bakar fosil untuk pembakaran baik itu untuk kendaraan bermotor, perusahaan listrik dll.
2. Kurangi penebangan pohon, mari tanam pohon yang banyak supaya jadi paru-paru kota, paru-paru dunia, paru-paru kita bersama.
3. Buang sampah pada tempatnya.
4. Kurangi pemborosan energi dan makanan. jangan mubazir (menyisakan makanan karena memasak juga butuh energi).
5. Luangkan waktu untuk menikmati indahnya dunia dan melestarikan lngkungan.
Global warming adalah suatu peristiwa yang disebabkan meningkatnya efek rumah kaca (green house effect). Sebenarnya efek rumah kaca bukanlah suatu hal yang buruk, justru dengan adanya efek rumah kaca bumi kita bisa tetap hangat, bahkan memungkinkan kita bisa survive hingga sekarang.
Kamu bisa mengibaratkan bumi kita seperti mobil yang sedang diparkir dalam cuaca yang cerah. Kamu pasti akan berpikir bahwa temperature di dalam mobil pasti akan lebih panas dibandingkan temperature di luar mobil. Sinar matahari memasuki mobil tersebut melalui celah-celah pada kaca jendela dan secara otomatis panas dari sinar matahari akan diserap oleh jok, karpet, dashboard serta benda-benda lain yang berada di dalam mobil. Ketika semua objek tersebut melepaskan kembali panas yang diserapnya, tidak semua panas tersebut akan bisa keluar melalui celah jendela, sebagian justru akan dipantulkan kembali- panas tersebut akan diradiasikan kembali oleh benda-benda yang ada di dalam mobil dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Sehingga sejumlah energy panas akan tetap tinggal di dalam mobil, dan hanya sebagian kecil dari energy tersebut yang bisa melepaskan diri. Pada akhirnya, mobil tersebut akan mengalami peningkatan temperature secara berkala, semakin lama akan semakin panas.
Ketika cahaya matahari mengenai atmosfer serta permukaan bumi, sekitar 70% dari energi tersebut tetap tinggal di bumi, diserap oleh tanah, lautan, tumbuhan serta benda-benda lainnya. 30 % sisanya dipantulkan kembali melalui awan, hujan serta permukaan reflektif lainnya. Tetapi panas yang 70 % tersebut tidak selamanya ada di bumu, karena bila demikian maka suatu saat bumi kita akan menjadi “bola api”). Benda-benda di sekitar planet yang menyerap cahaya matahari seringkali meradiasikan kembali panas yang diserapnya. Sebagian panas tersebut masuk ke ruang angkasa, tinggal di sana dan akan dipantulkan kembali ke bawah permukaan bumi ketika mengenai zat yang berada di atmosfer, seperti karbon dioksida, gas metana dan uap air. Panas tersebut yang membuat permukaan bumi tetap hangat dari pada di luar angkasa, karena energy lebih banyak yang terserap dibandingkan dengan yang dipantulkan kembali. Itulah peristiwa yang disebut dengan efek rumah kaca (green house effect).
Bumi Tanpa Efek Rumah Kaca
Apa yang akan terjadi bila bumi kita tanpa efek rumah kaca, maka bumi akan seperti planet Mars. Mars tidak memiliki atmosfer yang cukup tebal untuk mempertahankan panas Matahari, di sana sangat dingin. Sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan. Masya Alloh….
So, berterimakasihlah pada Alloh SWT, karena dengan efek rumah kaca bumi kita bisa tetap hangat, tidak membeku dan kita bisa tetap hidup
Penyebab EFEK RUMAH KACA
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar